Menu
blog
Membangun Kemandirian: Re.Search Selenggarakan InnoLAB, Mencetak OMS Berdaya melalui Kewirausahaan

Membangun Kemandirian: Re.Search Selenggarakan InnoLAB, Mencetak OMS Berdaya melalui Kewirausahaan

By
Tim
29 September 2025
4 minutes read
InnoLAB WhatsApp Image 2025 09 23 at 9.06.48 PM

Dalam upaya memperkuat resiliensi keuangan dan mendorong kemandirian, Re.Search (Resource Hub for Strengthening Capacity on Financial Resilience) dari PLUS (Platform Usaha Sosial) sukses menggelar InnoLAB. Acara puncak dari rangkaian Innovation Lab 2025 ini menjadi wadah krusial bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di seluruh Indonesia untuk mentransformasi visi sosial mereka menjadi unit bisnis berdampak yang berkelanjutan.

Bertempat di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, InnoLAB menjadi penutup dari program inkubasi intensif selama empat bulan. Program ini secara khusus dirancang sebagai ruang inovasi dan pembelajaran, membimbing OMS dalam merancang, membangun, dan mempresentasikan gagasan bisnis tahap awal yang menciptakan sumber pendapatan berkelanjutan dan mendiversifikasi pendanaan organisasi.

Dari Masterclass Hingga Demo Day: Proses Inkubasi Menyeluruh

Rangkaian Innovation Lab 2025 bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan proses inkubasi menyeluruh yang membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis.

  1. Masterclass Luring & Mentoring: Peserta mengikuti serangkaian Masterclass dan sesi mentoring bersama praktisi bisnis berpengalaman, mendalami berbagai topik pengembangan usaha, mulai dari model bisnis hingga strategi pemasaran.
  2. Business Dialogue: Sesi interaktif ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari para ahli, menyimak kisah dan proses nyata dalam membangun serta mengembangkan bisnis.
  3. Pitch Lab: Peserta mengasah kemampuan presentasi mereka dengan memamerkan ide bisnis secara daring, mendapatkan umpan balik awal yang penting.
  4. Demo Day (Acara Puncak): Inilah puncak dari program, di mana peserta menampilkan prototipe bisnis mereka di hadapan para pemangku kepentingan utama, termasuk mitra eksternal, calon donor, investor, dan dewan juri.

Di sesi Demo Day, prototipe bisnis dari 25 OMS peserta mendapatkan masukan konstruktif dari dewan juri yang beranggotakan praktisi dan pemimpin di sektor bisnis serta filantropi, seperti Nendra Sarina (CEO Rumah BUMN Jakarta), Devyta Wijaya (Head of Legal, Compliance & Risk Director YCAB Ventures), Mozaika Hendarti (Senior Investment Manager Yayasan KEHATI), dan Esther Parapak (Senior Grants Manager Ford Foundation).

"Saya sangat berbahagia dapat mengikuti Innovation Lab 2025, karena melalui program ini saya berkesempatan mengembangkan unit bisnis 25 Jam Kreasi bersama rekan-rekan yang membutuhkan kesempatan kedua untuk kembali berdaya, meskipun menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial,” ujar Martino dari Yayasan Palasara Widya Indonesia, salah satu peserta program.

Talkshow InnoLAB: Membangun Pondasi Kemandirian Finansial

Acara puncak InnoLAB turut menampilkan sesi diskusi inspiratif bertajuk “BERDIKARI: Berani Diversifikasi Pendanaan untuk Kemandirian Organisasi”. Diskusi ini menyoroti pentingnya diversifikasi pendanaan sebagai pondasi kokoh bagi organisasi nirlaba di tengah tren penurunan pendanaan filantropi global.

Diskusi ini menghadirkan narasumber yang kredibel, yaitu:

  • Tri Mumpuni, Executive Director IBEKA
  • Bertram Flesch, Chief Sustainability Officer, SukkhaCitta
  • Jaqualine Wijaya, Co-Founder Seraya

Mereka menekankan perlunya OMS memiliki pemahaman mendalam tentang pasar dan kesiapan mental untuk memulai.

“Pelajari terlebih dahulu kebutuhan pelanggan untuk memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan, sehingga produk yang ditawarkan dapat menjadi solusi yang tepat. Jangan menunggu hingga sempurna, karena hal itu justru dapat menghambat langkah untuk segera memulai,” saran Bertram Flesch, Chief Sustainability Officer SukkhaCitta.

25 OMS Peserta: Kontribusi Nyata dari Berbagai Wilayah

Sebanyak 25 organisasi masyarakat sipil terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Innovation Lab 2025, membuktikan bahwa semangat kewirausahaan sosial merata di seluruh negeri. Organisasi-organisasi ini yaitu:

  1. Absolute Indonesia - AKSARA
  2. Aliansi Organis Indonesia (AOI)
  3. AMAN Tana Luwu
  4. Institusi Penelitian & Pemberdayaan Masyarakat
  5. Jarpuk Rindang Lombok Tengah
  6. Kartini Manakarra
  7. KontraS
  8. LP3A-Papua
  9. Pamflet Generasi
  10. PeaceGeneration Indonesia
  11. Perkumpulan Cita Tanah Mahardika
  12. Perkumpulan Papua Paradise Center
  13. Perkumpulan WALLACEA
  14. Pusat Rehabilitasi Yakkum
  15. Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia)
  16. Yayasan Agro Sorgum Flores
  17. Yayasan Amal Khair Yasmin
  18. Yayasan Baileo Maluku
  19. Yayasan Harapan Ibu Papua
  20. Yayasan Kitaji Pinisi Indonesia
  21. Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga)
  22. Yayasan Palasara Widya Indonesia
  23. Yayasan Pijar Timur Indonesia
  24. Yayasan Wahana Komunikasi Wanita
  25. Yayasan Walang Perempuan

Inovasi Digital: Re.Search Impact Academy

Bersamaan dengan kesuksesan InnoLAB, Re.Search juga memperkenalkan inisiatif digital terbaru mereka: Re.Search Impact Academy. Platform digital ini dirancang sebagai sumber pendapatan tambahan baru bagi OMS, memungkinkan mereka untuk merancang dan menjual kursus daring berdasarkan keahlian dan pengetahuan unik organisasi.

Melalui Innovation Lab 2025 dan Re.Search Impact Academy, Re.Search dan PLUS (yang telah memberikan edukasi serta penguatan kapasitas kepada lebih dari 500 pelaku usaha sosial sejak 2017) menegaskan komitmen mereka untuk membangun ekosistem di mana organisasi nirlaba tidak hanya bergantung pada donasi, tetapi juga menjadi entitas yang mandiri secara finansial, berdaya, dan berkelanjutan dalam mencapai dampak sosial.

Share to :

Share this page

facebook twitter linkedin whatsapp messenger telegram gmail outlook email

cross