Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) sebagai organisasi gerakan sosial dan organisasi pembelajar (learning organization) menghadapi tantangan kelembagaan untuk efektivitas menjalankan peran strategisnya. Tantangan tersebut di atas dalam perkembangannya pasca reformasi hingga kini semakin serius seperti ditunjukkan oleh berbagai riset dimana kepercayaan publik kepada OMS sebagai representasi masyarakat sipil paling rendah dibanding sektor lainnya yaitu pemerintah dan sektor bisnis. Beberapa studi – CSO Sustainability Index, Konsil LSM Indonesia (2022), FHI 360 – USAID serta refleksi gerakan sosial di Indonesia pasca reformasi hingga saat ini juga mengungkapkan bahwa OMS Indonesia menghadapi tantangan dalam praktik tata kelola organisasi yang baik (good CSO governance), kinerja sesuai mandat sosial dan peran strategisnya, lemahnya rekognisi/pengakuan di hadapan pemangku kepentingan, menurunnya kepercayaan publik, serta rendahnya resiliensi keuangan. Dengan mengikuti rangkaian pembelajaran untuk penguatan tata kelola organisasi, peserta diharapkan akan:

1. Memahami posisi, peran strategis, dan mandat OMS sebagai organisasi gerakan dan organisasi pembelajar untuk transformasi sosial. 
2. Memahami aspek-aspek penting dan prinsip-prinsip tata kelola OMS yang baik (good CSO governance) untuk penguatan dan keberlanjutan organisasi masyarakat sipil.
3. Memetakan kebutuhan-kebutuhan spesifik untuk perbaikan tata kelola dalam organisasinya.
4. Melakukan perencanaan dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk penguatan tata kelola di dalam organisasi masing-masing.

Apa saja rangkaian kegiatannya?

*Catatan: biaya kepesertaan adalah per individu dan tidak termasuk biaya transportasi dan akomodasi pelatihan tatap muka. Jika ada pertanyaan terkait pelatihan tersebut dapat menghubungi Sdr. Jessica, Email: jessica@usahasosial.com/WhatsApp