Di tengah derasnya arus perubahan sosial dan ekonomi, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) menjadi salah satu garda terdepan yang berperan menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keadilan sosial pada pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga advokasi kebijakan.
Namun dibalik kerja-kerja mulia tersebut, banyak OMS menghadapi persoalan mendasar yang sering luput diperhatikan: tata kelola dan akuntabilitas. Isu ini menjadi sorotan utama dalam Ngopi Cakep #25 yang diadakan pada 5 Agustus 2025, kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Re.Search dan Combine Resource Institution (CRI). Forum ini mempertemukan para pelaku OMS untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan strategi memperkuat fondasi organisasinya.
Tantangan Nyata yang Dihadapi
Dalam sesi Ngopi Cakep episode. 25, terungkap berbagai tantangan besar yang ternyata pernah, atau bahkan sedang, dialami hampir seluruh peserta, diantaranya mengenai:
- Kepercayaan publik yang mudah goyah
Banyak OMS bekerja keras menjalankan program, tetapi publik tetap meragukan transparansi laporan atau efektivitas kegiatan. Satu kesalahan kecil bisa memicu hilangnya kepercayaan yang dibangun bertahun-tahun.
- Tekanan agenda dari donor
Donor seringkali memiliki prioritas tersendiri dan tidak selalu sejalan dengan visi dan misi organisasi. Akibatnya, OMS kadang terjebak menjalankan program yang “dipaksakan” hanya demi mempertahankan pendanaan.
- Pertumbuhan cepat tanpa fondasi yang kokoh
Ada OMS yang berkembang pesat karena programnya diminati publik, tetapi sistem internalnya belum siap. Pembagian tugas yang tumpang tindih, komunikasi tidak lancar, dan keputusan penting hanya diambil oleh segelintir orang.
- Ketergantungan pada sumber dana tunggal
Mengandalkan satu atau dua sumber dana membuat organisasi rapuh. Jika pendanaan dihentikan, program dan tim bisa terguncang hebat.
Solusi dan Strategi yang Terungkap
Meski tantangannya besar, diskusi ini juga memunculkan banyak ide dan langkah konkret. Berikut empat pelajaran penting yang menjadi benang merah:
- Bangun tata kelola yang transparan
Transparansi bukan sekadar mempublikasikan laporan keuangan, tetapi juga melibatkan anggota, mitra, dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Laporan program yang jujur, termasuk kendala yang dihadapi serta solusi yang direkomendasikan justru akan memperkuat kredibilitas.
- Pegang teguh visi dan misi
Visi dan misi harus menjadi “kompas” yang memandu setiap langkah organisasi. Jika ada tawaran program atau pendanaan yang tidak sejalan, penting bagi OMS untuk berani berkata “tidak”. Konsistensi ini akan membentuk citra organisasi yang jelas dan tegas.
- Diversifikasi sumber pendanaan
Mencari sumber dana alternatif seperti crowdfunding, usaha sosial, atau kemitraan lokal. Alternatif ini membantu OMS lebih mandiri. Diversifikasi juga membuka peluang inovasi program yang lebih relevan dengan kebutuhan lapangan.
- Perkuat struktur dan pembagian peran
Sistem internal yang rapi memastikan organisasi tetap berjalan efektif, meski tim bertambah besar. Kejelasan tugas, wewenang, dan jalur komunikasi akan mengurangi risiko konflik internal dan keputusan yang lambat.
Refleksi: Mengapa Tata Kelola dan Akuntabilitas Penting?
Banyak OMS yang fokus pada program dan kegiatan lapangan, tetapi lupa bahwa keberhasilan jangka panjang justru bergantung pada fondasi internal. Tata kelola yang lemah ibarat rumah megah yang dibangun di atas pasir: tampak kokoh, tapi runtuh saat badai datang.
Sebaliknya, organisasi yang menerapkan prinsip tata kelola sehat dan akuntabilitas tinggi akan mendapat kepercayaan publik lebih besar, mampu menjalin kemitraan strategis, dan bertahan menghadapi perubahan. Dalam jangka panjang, tata kelola yang kuat akan membuat OMS tidak hanya berkembang, tapi berkembang dan memperluas dampaknya.
Ngopi Cakep #25: Memantik Diskusi, Memicu Aksi
Forum seperti Ngopi Cakep membuktikan bahwa diskusi terbuka antar OMS sangat berharga. Banyak peserta merasa terbantu karena bisa belajar dari pengalaman organisasi lain, menemukan inspirasi solusi, dan menyadari bahwa tantangan mereka bukanlah hal yang dihadapi sendirian.
Namun, pembelajaran tidak boleh berhenti di meja diskusi. Diperlukan pendalaman dan latihan terstruktur untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola dan akuntabilitas dalam praktik sehari-hari.
Pelatihan Tata Kelola & Akuntabilitas OMS 2025
Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, akan diselenggarakan Pelatihan Tata Kelola & Akuntabilitas OMS secara online pada:
📅 20 & 27 Agustus 2025
🕘 09.00–12.00 WIB via Zoom
🎯 Fasilitator: Handoko Soetomo, Lusi Herlina, dan Nurhanita
💳 Biaya: Rp199.000/sesi atau Rp350.000 untuk 2 sesi
Pelatihan ini dirancang untuk:
- Memperdalam pemahaman prinsip tata kelola yang efektif
- Mengasah keterampilan menjaga akuntabilitas organisasi
- Menyusun strategi menghadapi tekanan donor
- Mengembangkan model pendanaan yang berkelanjutan
💡 Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta akan mendapatkan panduan praktis, studi kasus nyata, serta kesempatan berdiskusi langsung dengan fasilitator berpengalaman.
🔗 Daftar sekarang: bit.ly/RS-PendaftaranTataKelola25
Tata kelola dan akuntabilitas bukan hanya kewajiban administratif. Keduanya adalah nafas yang menjaga organisasi tetap hidup dan bergerak ke arah yang benar. Saat pondasi organisasi kokoh, dampak yang dihasilkan pun akan semakin kuat dan berkelanjutan.