Awal Agustus kemarin, Re.Search kembali mengadakan pelatihan mengenai keuangan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan dan keberlanjutan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia. Pelatihan ini dibagikan oleh konsultan keuangan spesialisasi nonprofit, Hadi Prayitno, Ak., CA.
Bicara tentang keuangan, ada banyak istilah berbeda yang dipakai terutama pada keuangan dalam industri. Pada pelatihan kali ini, dijelaskan bahwa ada tiga tingkatan mengenai definisi keuangan—khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di OMS.
Ada keuangan transaksional atau transactional finance yang melacak arus dana keluar dan masuk dalam sistem akuntansi. Lalu ada keuangan manajerial atau managerial finance sebagai kebijakan, proses, dan prosedur yang digunakan dalam mendokumentasi dan melacak data keuangan. Serta, merupakan upaya memastikan akurasi laporan keuangan OMS sesuai dengan perilaku tertentu. Lalu yang terakhir adalah, keuangan strategis atau strategic finance.
Jika kedua istilah pertama menganggap keuangan sebagai kumpulan angka, dengan aktivitas melacak arus dana, data keuangan, dan akurasi laporan. Maka, keuangan strategis adalah upaya mengalokasikan sumber daya agar sejalan dengan tujuan organisasi, dengan menilai kesehatan keuangan dan menentukan tujuan keuangan yang ada di OMS, memantau kemajuan pemenuhan tujuan keuangan, dan mengolah informasi keuangan yang dapat diintegrasikan dalam pembuatan keputusan dalam OMS.
Singkatnya, keuangan strategis merupakan proses memastikan kumpulan angka-angka yang ada dapat berbunyi dan menjadi salah satu cara dalam mengambil keputusan strategis di OMS. Sayangnya, proses ini masih menjadi bahasan baru bagi OMS.
Dalam pelatihan mengenai topik keuangan strategis kali ini, Bapak Hadi membagi bahasan topik ini menjadi 4 proses utama yang terdiri dari 5 langkah. Tiga proses pertama berupa bahasan materi, seperti, penganggaran strategis, siklus keuangan strategis, dan pembentukan cadangan. Sementara proses terakhir merupakan praktik pelaporan melalui dua langkah yaitu pelaporan dan analisis kesehatan keuangan.
Namun, sebelum mencari tahu lebih lanjut mengenai 4 proses utama di atas, dalam artikel ini justru Anda akan menemukan informasi singkat sebagai bahasan yang perlu dipahami terlebih dahulu mengenai keuangan strategis.
Ada 3 indikator yang teman-teman OMS perlu ketahui untuk menentukan keberhasilan dalam mengelola keuangan strategis, yaitu: menerapkan budgeting strategy, mewujudkan capital reserve, dan menyusun financial health analysis. ketiga indikator ini dapat teman-teman OMS temukan lebih dalam sebagai berikut
Menerapkan perencanaan yang strategis (budgeting strategy).
Dalam indikator ini, upaya yang dapat OMS lakukan meliputi proyeksi pendapatan dan biaya, diversifikasi pendapatan, alokasi biaya dan monitoring atas rencana anggaran dengan hasil keuangan sebenarnya.
Kunci OMS dalam membuat rencana ke depan yang strategis adalah memastikan seluruh sistem berjalan, yaitu dengan membangun sumber daya manusia dan sumber daya alam yang optimal serta alokasinya. Ini merupakan upaya resiliensi lembaga; karena perencanaan yang strategis tidak hanya berpusat pada maksimalisasi biaya dan juga tidak mutlak pada upaya mencari donor. Mengingat kedua hal ini dapat berakibat pada OMS yang bergantung seutuhnya dari sumber pendanaan eksternal.
Perencanaan strategis ini secara umum dapat teman-teman OMS temukan dalam proses pertama dan kedua yaitu proses penganggaran strategis dan siklus keuangan strategis bagi OMS.
Ada tiga kunci keberhasilan pada indikator pertama ini. Pertama, diversifikasi. Sesuai dengan misi Re.Search yang berinisiasi adanya penguatan ketahanan finansial bagi OMS di Indonesia dengan melakukan diversifikasi keuangan, upaya pertama ini adalah dengan menyusun klasifikasi pendapatan yang sifatnya secured maupun berpotensi. Misal pendanaan proyek berasal dari dana hibah, sedangkan untuk kebutuhan keuangan lainnya OMS tidak hanya bergantung dari dana hibah atau sumbangan tetapi bisa dari uang masuk non-sumbangan hingga aktivitas fundraising yang legal.
Kedua adalah proyeksi keuangan atau financial projection. Upaya dalam kunci kedua ini adalah mengetahui biaya dalam setahun dan memecah keperluan biaya tiap bulannya, sehingga ada informasi mengenai aliran uang yang masuk dan keluar. Dari aktivitas ini dapat mengembangkan skenario berdasarkan probabilitas kebutuhan untuk menyusun anggaran biaya yang sesuai.
Penting diingat bahwa pada saat perencanaan keuangan di OMS berlangsung, tim keuangan dan tim program harus berkolaborasi untuk terlibat langsung dalam merumuskan perencanaan keuangan. Karena tim keuangan memiliki data historis keuangan untuk tahun-tahun sebelumnya dan tim program terkadang tidak memasukkan biaya-biaya tidak terduga, ini bisa berimbas pada mampu atau tidaknya OMS membuat biaya cadangan atau dana darurat.
Dan terakhir adalah don’t starve your organization. Jangan pelit! Terlebih sampai memotong pengualaran-pengeluaran kecil perusahaan yang sebenarnya dibutuhkan. Pastikan alokasi terjamin dan penuhi seluruh biaya yang dibutuhkan OMS agar berjalan semestinya
Mewujudkan kapitalisme dengan membuat cadangan keuangan (capital reserve)
Makna kapitalisme dalam indikator ini sebenarnya merujuk pada upaya OMS membentuk cadangan keuangan. Ada dua kunci untuk mengukur keberhasilan dalam indikator ini, yaitu: operating reserve atau cadangan operasional yang bertujuan untuk ‘mengamankan’ keuangan dan memastikan stabilitas keberlanjutan OMS, serta, change capital atau cadangan pengembangan yaitu upaya OMS untuk mengembangkan, ekspansi wilayah, dan inovasi program mereka.
Upaya dalam indikator ini untuk memastikan bahwa OMS tidak mencari uang dan langsung habis terpakai. Tapi juga mencadangkan sebagiannya untuk keperluan dana darurat. Cadangan keuangan ini sebaiknya tidak hanya untuk keperluan operasional saja, tapi juga bisa dengan “mengapitalisme” keuangan berupa investasi pada fasilitas kantor OMS. Meskipun Pak Hadi sendiri menekankan bahwa OMS tidak selalu mampu membuat cadangan keuangan
Mampu menganalisa kesehatan keuangan organisasi OMS (financial health analysis)
Pada indikator terakhir ini menekankan bahwa kesehatan keuangan OMS sebagai lembaga adalah dengan menerapkan tujuan, monitoring kinerja, dan mengarahkan penggunaan sumber daya—alam dan manusia—di dalam OMS. Terdapat indikator tertentu yang bisa kita atur untuk menentukan keuangan sehat, tidak selalu dengan menyimpan seluruh uang yang ada di bank. Ada teknik-teknik yang perlu kita ketahui dalam menyajikan laporan keuangan untuk memastikan keuangan kita sehat dan ini berarti tidak hanya uang di bank & ketersediaan kas.
Ada 2 teknik yang menjadi kunci keberhasilan dalam indikator terakhir ini, yaitu: mengukur trend dan likuiditas keuangan, serta, mengukur kesehatan keuangan. Teknik pertama menekankan pada perbandingan dan rasio, sedangkan teknik kedua memiliki 6 tahapan berurutan sebagai penentu kesehatan keuangan sebuah OMS.Dalam artikel ini, kami harap teman-teman OMS dapat memahami ketiga indikator yang perlu diketahui sebelum memahami konsep keuangan strategis dalam organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Pada artikel berikutnya teman-teman OMS akan bertemu dengan the real bahasan kesehatan keuangan yang bisa disimak nantinya.