Dalam gerakan sosial, orang muda bukan hanya menjadi partisipan tetapi juga sebagai subjek dalam gerakan. Gerakan orang muda di Indonesia salah satunya ditandai melalui Reformasi 1998, dimana orang muda saling mengkonsolidasi dan mengorganisir kelompoknya untuk mendesak perubahan struktural dalam rezim Orde Baru. Pasca Reformasi, peran orang muda dalam gerakan sosial terbilang sangat politis baik dalam mobilisasi, perancangan strategi hingga digitalisasi. Orang muda semakin memiliki peluang untuk terlibat dalam komunitas atau organisasi salah satunya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Saat melibatkan orang muda, OMS penting untuk merancang strategi berkelanjutan untuk pengembangan organisasi salah satunya melalui regenerasi.
Regenerasi merupakan cara sebuah OMS dapat memelihara keberlanjutan organisasi mengembangkan tujuannya. Orang muda sebagai subjek berangkat dari lapis identitas yang beragam sehingga penting dalam regenerasi keberlanjutan OMS untuk memiliki pendekatan inklusif dan memastikan pelibatan yang partisipatif dan bermakna. Dalam kursus ini, OMS dapat belajar tentang pentingnya pelibatan orang muda sehingga tujuan organisasi dapat terus dirawat dan terjadi regenerasi. Namun tidak berhenti pada pelibatan saja, orang muda dapat dilibatkan secara partisipatif, inklusif dan bermakna dalam organisasi dan gerakan sosial.