Bulan lalu, kegiatan Ngopi Cakep episode 16 kembali menyajikan diskusi menarik dengan tema "Outlook Ekonomi-Politik Indonesia 2024". Inisiatif ini diinisiasi oleh Re.Search, mengundang Affandi Ismail, seorang Peneliti Junior di SMERU Institute sebagai narasumber yang berbagi pengalaman dan wawasan dalam bidang penelitian dan studi kebijakan, khususnya mengenai isu sosial ekonomi.
Dalam episode kali ini, peserta difasilitasi forum untuk menambah pengetahuan dan berdiskusi mengenai visi Indonesia 2045, sebuah tantangan besar yang harus dihadapi untuk mencapai status negara maju.
Visi Indonesia 2045: Tahap-tahap Menuju Kemajuan
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Indonesia menetapkan visi untuk menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita setara dengan negara maju lainnya. Proses menuju visi tersebut dibagi menjadi empat tahap:
- Tahap 1 (2025-2029): Hilirisasi, Riset, Inovasi, dan Produktivitas Tenaga Kerja
- Fokus pada pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah.
- Dorongan pada riset dan inovasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
- Peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan dan efisiensi.
- Tahap 2 (2030-2034): Peningkatan Produktivitas Massif dan Perluasan Sumber Pertumbuhan Ekonomi
- Upaya meningkatkan produktivitas secara besar-besaran di berbagai sektor.
- Ekspansi sumber pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan keberlanjutan.
- Tahap 3 (2035-2039): Economic Power House, Jaringan Rantai Global, dan Ekspor
- Menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
- Membangun jaringan rantai global untuk mengoptimalkan potensi ekspor.
- Tahap 4 (2040-2045): Negara Berpendapatan Tinggi
- Mencapai status negara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi.
Tantangan Menuju Visi 2045
Mencapai visi Indonesia sebagai negara maju 2045 bukanlah perjalanan yang mudah. “Salah satu tantangan utama adalah pertumbuhan ekonomi yang perlu mencapai 6-7% per tahun. Meskipun selama kepemimpinan Presiden SBY dan Jokowi pertumbuhan ekonomi berada di sekitar +-5%, tetapi upaya peningkatan investasi yang kurang efektif menjadi tantangan untuk menuju negara maju 2045.” Ucap Affandi Ismail
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, Indonesia membutuhkan penambahan investasi yang cukup besar. Sumber investasi ini dapat berasal dari berbagai aspek, seperti Penanaman Modal Asing (PMA/FDI), pemanfaatan utang, dan peningkatan dalam rasio perpajakan (tax ratio). Meski begitu, kita perlu memperhatikan dengan serius rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang sudah hampir mencapai batas ambang 60%. Dengan memperhatikan keseimbangan ini, kita dapat memastikan bahwa upaya-upaya pembangunan ekonomi tidak mengarah pada risiko keuangan yang berlebihan.
Selain itu, peningkatan produktivitas tenaga kerja menjadi kunci, yang dapat dicapai melalui perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan reformasi tata kelola.
Mengatasi Tantangan Menuju Kemajuan Inklusif
Selain fokus pada pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga menitikberatkan perhatian pada dua tujuan penting: mengurangi tingkat kemiskinan hingga mencapai 0% dan mengatasi ketimpangan di dalam masyarakat. Saat ini, angka kemiskinan di tingkat nasional masih mencapai 9,36%, menggambarkan sebagian masyarakat yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Selain itu, Indeks Gini pada tahun 2022 mencapai 0,381, mencerminkan tingginya disparitas ekonomi di antara berbagai kelompok penduduk.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam beberapa area kunci:
- Meningkatkan Investasi:
- Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik PMA/FDI.
- Dorongan pada peningkatan investasi dari sektor swasta domestik.
- Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja:
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
- Perbaikan infrastruktur dan tata kelola untuk mendukung peningkatan produktivitas.
- Mempercepat Penurunan Kemiskinan:
- Peningkatan akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
- Pembukaan lapangan kerja baru yang berkualitas.
- Mengurangi Ketimpangan:
- Peningkatan akses masyarakat terhadap kesempatan yang sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
- Penguatan sistem perlindungan sosial untuk membantu masyarakat rentan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai status negara maju pada tahun 2045. Namun, tantangan-tantangan yang ada memerlukan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi. Dengan meningkatkan investasi, produktivitas tenaga kerja, dan menciptakan pembangunan yang inklusif, Indonesia dapat melangkah maju menuju visi kemajuan yang diimpikan. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran kunci dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju yang berkelanjutan dan inklusif pada tahun 2045.