Menu

Melihat Jurus Menghadapi Tekanan Inflasi

31 Januari, 2023

Hingga sebelum 2022 berakhir, Nigeria harus berhadapan dengan inflasi 21.34%. Nasib yang tidak jauh berbeda dihadapi oleh negara-negara tetangganya di benua Afrika. Inflasi sendiri tidak hanya menghantui benua tertentu, Inggris menyentuh angka 10.5% di bulan Desember 2022.  Inflasi yang diikuti dengan melemahnya mata uang menyebabkan masyarakat harus mengetatkan dompet di bulan yang meriah tersebut.

Sebagaimana yang ditunjukkan dalam situasi di Inggris, penghematan dilakukan untuk memperpanjang umur dana mereka masing-masing. Bagaimana dengan OMS dan organisasi non-profit lainnya? Organisasi tentu juga merasa kesulitan mengatur keuangan mereka, melihat nilai tukar yang semakin mencekik untuk bisa terus beroperasi. Hal ini dirasakan oleh Save The Children pada saat Poundsterling jatuh di bulan September 2022.

Diversifikasi hingga penyebaran beban

Untuk mengakali hal ini, beberapa organisasi telah mempersiapkan diri. Save The Children mendiversifikasikan mata uang yang mereka terima. Dalam wawancara mereka bersama Devex, Dollar Amerika, Euro, dan Poundsterling menjadi mata uang yang mereka andalkan untuk menghadapi situasi ini.

Organisasi lain mencoba untuk mengomunikasikan keadaan tersebut dengan penyandang dana. Fleksibilitas dan kesepahaman yang berhasil dibangun antara mereka menghasilkan penyesuaian yang berhasil diterima oleh kedua belah pihak. Meski begitu, banyak organisasi yang masih harus memutar otak untuk bisa terus beroperasi sambil tetap memberikan dampak bagi komunitas mereka. Sekitar 10% organisasi penyedia layanan murah di Kanada sepakat untuk membagi beban operasional dengan menaikkan sedikit harga mereka.

Bagaimana dengan organisasi Anda? Apakah Anda memiliki strategi tertentu untuk menghadapi inflasi?

Share this page

facebook twitter linkedin whatsapp messenger telegram gmail outlook email

cross