Pada tahun 2015, Sekretaris Jenderal PBB menyatakan bahwa volunteering merupakan kegiatan yang imperatif untuk mengembangkan 17 Sustainable Development Goals PBB, yakni dalam meningkatkan perdamaian dan pembangunan secara global. Berbagai aktivitas seperti mutual aid, layanan untuk orang lain, partisipasi sipil, maupun advokasi/kampanye adalah cara yang mudah diakses semua orang untuk ikut serta dalam menangani masalah-masalah sosial yang mereka pedulikan.
Mengintegrasikan program volunteering pastinya menarik bagi CSO di Indonesia yang ingin menyebarluaskan misi mereka. Penting sekali untuk mempertimbangkan pro & kontra dari program volunteering, agar organisasi dan komunitas beneficiary Anda mendapati hasil paling baik.
Pro
Dengan struktur program volunteering yang jelas, intensional, dan mengedepankan keterlibatan aktif dan berarti dari para sukarelawan, volunteering bisa menjadi aset positif untuk CSO Anda.
Ekspansi skala dan dampak program
Sukarelawan merupakan tambahan sumber daya yang dapat memberi dukungan untuk inisiatif di CSO Anda pada skala yang sebelumnya mungkin tidak dapat dicapai CSO Anda dengan sendirinya. Misalnya, kampanye edukasi dan peningkatan kesadaran dapat memiliki jangkauan lebih luas karena kontribusi sukarelawan.
Peluang untuk pemberdayaan
Mungkin sukarelawan memiliki pendidikan dan keahlian yang relevan untuk komunitas Anda, misalnya literasi digital atau bahasa Inggris. Program volunteering bisa menjadi wadah skills transfer, di mana komunitas Anda mengembangkan hal-hal yang bisa mereka gunakan dalam jangka panjang.
Perkembangan diri untuk para sukarelawan
Dengan mengerahkan tenaga dan waktu mereka untuk tujuan sosial, para sukarelawan membangun hubungan dengan komunitas baru, serta meningkatkan kesadaran mereka tentang suatu isu yang mungkin sebelumnya mereka belum tahu banyak.
Bentuk solidaritas dan inklusi sosial
Bagi komunitas marjinal, menjadi sukarelawan bisa menjadi strategi untuk mempertajam skills mereka, untuk terlibat langsung dalam isu-isu yang mempengaruhi mereka, serta untuk terkoneksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dengan mereka. Dalam hal ini, lived experience menjadi aset berarti. Misalnya, untuk komunitas migran/pengungsi, volunteering memberi mereka peluang untuk membantu orang lain dalam integrasi ke masyarakat.
Pengaruh pada keberlanjutan organisasi
Selain mengurangi beban finansial dan sumber daya internal CSO Anda, program volunteering adalah bentuk public engagement yang membuat nilai-nilai, misi, dan kerja Anda dikenal lebih banyak orang, dan mereka kemudian dapat mendukung program-program Anda yang lainnya. Program volunteering juga menunjukkan versatilitas dan dinamika dalam CSO anda, yang dapat menjadi daya tarik untuk external stakeholders seperti donor.
Kontra
Tidak ada dampak positif atau justru eksploitatif
Terkadang, sukarelawan bersedia untuk mengikuti program volunteering untuk kepentingan pribadi saja – seperti menambahkan kategori dalam CV, memperoleh kesempatan travelling, dsb. Tanpa komitmen untuk belajar dan mengembangkan skills untuk berkontribusi secara berarti, sukarelawan bisa memperlakukan komunitas yang mereka bantu dengan tidak hormat, misalnya memperpetuasi stereotip atau memiliki kompleks penyelamat.
Peralihan sumber daya
Komersialisasi volunteering bisa mengalihkan tenaga dan perhatian CSO, antara lain karena CSO berusaha untuk menjadi host yang baik untuk para sukarelawan, atau memilih bentuk program berdasarkan daya tariknya untuk sukarelawan dan bukan karena keperluan komunitas beneficiary. Voluntourism dan orphanage tourism adalah beberapa contoh nyata dari hal ini.
Risiko keselamatan
Tanpa proses safeguarding yang memadai, sukarelawan dapat terekspos ke hal-hal yang berbahaya dalam lapangan. Sebaliknya, sukarelawan bisa menimbulkan risiko terhadap komunitas beneficiary, terutama terhadap yang rentan seperti anak-anak dan/atau lansia.
Aset yang tidak dimanfaatkan
Terkadang ada persepsi bahwa sukarelawan tidak profesional, tidak berpengalaman, dan tidak memiliki kualifikasi. Akibatnya, sukarelawan tidak diberi kesempatan berkontribusi banyak dalam kerja CSO meski mereka bersedia.
Kesenjangan dalam akses bagi sukarelawan
Walau volunteering bisa menjadi satu metode bagi masyarakat untuk perkembangan diri, nyatanya akses untuk ikut serta dipengaruhi kondisi finansial dan sosial setiap orang. Akibatnya, mereka yang dari status sosial ekonomi atas lebih mampu mengikuti program volunteering yang terkait dengan karir mereka, sementara mereka yang dari status sosial ekonomi bawah terhalangi.
Program volunteering bisa menjadi aset yang positif bagi CSO Anda dengan persiapan yang baik. Dalam mengembangkannya, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Pikirkan baik-baik apakah meluncurkan program volunteering adalah sesuatu yang memungkinkan atau perlu di CSO Anda, tergantung dengan sumber daya dan program-program yang ada di CSO Anda sekarang.
- Rancanglah struktur program yang jelas, intensional, dan mengedepankan keterlibatan aktif dan berarti dari para sukarelawan. Lakukanlah needs assessment dengan komunitas beneficiary Anda dan pikirkan bagaimana sukarelawan bisa berperan.
- Apa soft skills dan/atau technical skills yang Anda cari dari sukarelawan?
- Apakah sukarelawan akan terlibat dalam manajemen proyek, administrasi, penggalangan dana, dsb.?
- Apa yang diperlukan komunitas beneficiary yang bisa dikontribusikan oleh sukarelawan (karena merupakan keahlian mereka)?
- Tentukan code of conduct dan protokol safeguarding yang ketat serta mencerminkan nilai-nilai CSO Anda. Pastikan ada dokumen tertulis untuk hal-hal ini dan sosialisasikan pada awal rekrutmen.
- Pastikan ada struktur pengawasan agar CSO Anda bisa membimbing semua sukarelawan dan memastikan mereka melakukan kerja mereka dengan baik dan menikmati pengalaman mereka.
Bagi siapapun yang ingin menjadi sukarelawan di sebuah CSO, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Pilihlah CSO yang memiliki program volunteering yang berkualitas, yakni yang bermanfaat bagi Anda sebagai sukarelawan dan terutama bagi komunitas beneficiary yang mereka layani. Lihatlah ulasan dan bacalah laporan CSO mengenai dampak program-program mereka.
- Lakukan due diligence dalam mempelajari budaya dari komunitas yang akan Anda bantu, seperti norma-norma di sana, adat, bahasa, dsb. Terutama jika Anda banyak kontak dengan komunitas, perlakukan mereka dengan hormat.
- Perlakukan pekerjaan yang Anda lakukan sebagai sukarelawan layaknya pekerjaan profesional lainnya.