Sejak awal tahun 2023, tim Re.Search telah melaksanakan agenda pendampingan/asistensi one-on-one untuk kawan-kawan OMS yang merupakan kelanjutan dari usulan kebutuhan dan rekomendasi tahun sebelumnya. Pada periode ini, fokus pendampingan secara garis besar meliputi hal-hal yang terkait dengan pengelolaan unit usaha, pengelolaan keuangan, serta manajemen organisasi, yaitu proses dan prosedur organisasi yang baik (good governance).
Banyak hal menarik yang ditemukan dalam kegiatan pendampingan yang terkait dengan pengelolaan unit usaha. Kawan-kawan OMS tentu sudah menyadari bahwa pengelolaan lembaga bisnis adalah “belantara” yang sama sekali berbeda dengan pengelolaan lembaga OMS. Mencari profit dengan memaksimalkan sumber daya yang dikuasai adalah inti dari pengelolaan bisnis. Hanya saja bagi OMS, membangun bisnis bukan hanya tentang mendapatkan profit, tetapi juga bagaimana bisnis yang dibangun sejalan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan. Profit yang didapat, pada gilirannya akan dialokasikan untuk keberlanjutan organisasi dan memperluas dampak baik bagi masyarakat.
Topik unit bisnis ini yang kami bahas saat melaksanakan aktivitas pendampingan bersama Yayasan Combine Resource Institution (CRI) Yogyakarta. Pendampingan Re.Search di awal tahun ini merupakan kelanjutan dari sesi sebelumnya yang berfokus pada peninjauan rencana bisnis. Kami menemukan bahwa hal-hal mendasar seperti merumuskan biaya langsung dan tak langsung belum begitu tergarap dengan solid. Sebelum melangkah lebih jauh, kami pun menyarankan untuk meninjau ulang hal ini. Karena itu pendampingan pada sesi ini akan fokus pada melakukan analisis dan proyeksi keuangan. Kawan-kawan CRI juga menyadari hal ini dan sepakat untuk fokus pada aspek keuangan terlebih dahulu, setelah itu baru dapat menetapkan target dan menyusun strategi.
Kerap dalam proses pendampingan, tim Re.Search melakukan penyesuaian fokus. Sangat mungkin fokus pendampingan akan berubah atau bergeser dari yang telah direncanakan sebelumnya ketika hasil diskusi awal menemukan hal-hal mendesak untuk diselesaikan terlebih dahulu. Bukan tanpa alasan mengapa hal demikian muncul, karena menurut kami itulah yang harus dilakukan agar dukungan yang diberikan benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan kawan-kawan OMS. Misalnya jika di awal diusulkan kebutuhan asistensi adalah untuk meninjau rencana bisnis, maka sebelum itu tim Re.Search akan melihat terlebih dahulu sistem pengelolaan keuangannya dan bagaimana proyeksi keuangan dibuat. Hal ini karena proyeksi keuangan menjadi dasar dari perumusan target dan menjadi dasar penyusunan strategi mencapai target tersebut. Jika ditemukan bahwa kebutuhan mendesak adalah membangun proyeksi keuangan terlebih dahulu, maka aktivitas asistensi akan dimulai dari situ.
“Saya juga mendapatkan masukan dari studi banding yang kami lakukan bahwa jika mau menjalankan unit usaha / menjalankan bisnis itu kita memang harus terjun langsung, harus paham angka per angka (untuk dapat membuat proyeksi yang tepat), nah (di sesi) ini kan kita hitung angka per angka, capek sih, tapi kita harus bisa (melakukan itu)”
Merry, Manajer Unit Usaha, Combine Resource Institution, Yogyakarta.
Dari dokumen analisis keuangan inilah kami dan kawan-kawan CRI menyadari ternyata banyak hal yang harus didiskusikan, dibenahi, serta membutuhkan tindak lanjut pendampingan yang berkesinambungan. Kemudian muncullah usulan agar alokasi waktu pendampingan diperpanjang, dibuat lebih intensif, dan direncanakan dalam waktu yang tidak terlalu berjarak.
“Jika ada pendampingan lanjutan harapannya dapat dilaksanakan dalam waktu yang pasti dan durasi pendampingan yang ditambah (lebih panjang) karena kami juga mempunyai (target) waktu yang sangat terbatas untuk segera mengimplementasikan (pengelolaan usaha) ini”
Merry, Manajer Unit Usaha, Combine Resource Institution, Yogyakarta.
Tentu dengan sumber daya yang ada saat ini kami harus menyesuaikan dan menyusun alokasi waktu sebaik mungkin agar usulan dan kebutuhan kawan-kawan OMS dapat terakomodasi dengan baik. Kami menargetkan aktivitas pendampingan yang dilakukan di periode ini dapat membantu kawan-kawan OMS merumuskan arah tindak lanjut yang jelas sesuai dengan kebutuhan penguatan resiliensi organisasi. Dalam periode ini, luaran maksimal dari aktivitas pendampingan mungkin masih sebatas memberikan arahan bagi kawan-kawan OMS untuk mengimplementasikan rekomendasi dan rencana tindak lanjut. Namun demikian, kami mulai memikirkan bagaimana ke depannya luaran pendampingan Re.Search bukan hanya sampai kepada memberikan arahan. Ke depan, Re.Search diharapkan dapat mengawal strategi tersebut dilaksanakan hingga terwujud sebuah entitas atau sistem yang benar-benar berkontribusi bagi resiliensi organisasi masyarakat sipil.
Re.Search sangat terbuka untuk berkolaborasi bersama kawan-kawan dengan berbagai keahlian, baik secara individu maupun lembaga, yang mempunyai perhatian untuk mendukung penguatan kapasitas bagi OMS, khususnya dalam hal mendukung resiliensi keuangan organisasi. Dengan kata lain, masih sangat dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak untuk mendukung penguatan kapasitas bagi kawan-kawan OMS, agar mimpi Re.Search untuk mewujudkan sebuah ekosistem penguatan kapasitas bagi OMS di Indonesia dapat diwujudkan.