YSEALI (yseali.state.gov) adalah inisiatif utama pemerintah Amerika Serikat untuk melibatkan para pemimpin muda di Asia Tenggara. Program ini bertujuan menciptakan jaringan pemimpin muda Asia Tenggara yang bekerja lintas batas nasional untuk memecahkan masalah bersama. Melalui berbagai program dan keterlibatan, YSEALI berupaya membangun kemampuan kepemimpinan pemuda di wilayah ini, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, serta menumbuhkan komunitas pemimpin yang bekerja lintas batas untuk memecahkan masalah bersama.
YSEALI terbuka untuk pemimpin muda berusia 18-35 tahun yang merupakan warga negara dan penduduk negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) (Brunei, Burma, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) atau Timor Leste. Menanggapi prioritas dari pemuda di wilayah ASEAN, program YSEALI berfokus pada empat tema (Keterlibatan Sipil, Pemberdayaan Ekonomi dan Kewirausahaan Sosial, Pendidikan, dan Isu Lingkungan).
Salah satu komponen YSEALI adalah Lokakarya Regional tahunan yang diadakan di seluruh Asia Tenggara tentang topik strategis.
Dengan fokus pada pemuda dan aksi komunitas, Lokakarya Regional Ekonomi Biru YSEALI bertujuan untuk memajukan tema Pembangunan Berkelanjutan YSEALI dan tujuan strategis Kedutaan Besar AS di Jakarta dengan memeriksa bagaimana teknologi dan kolaborasi regional dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di sektor-sektor terkait ekosistem laut. Ini mencakup sektor-sektor baru seperti energi biru terbarukan, desalinasi, dan karbon biru, serta sektor-sektor tradisional seperti perikanan, konservasi laut, dan transportasi laut. Lokakarya ini juga mendukung tujuan strategis Kedutaan Besar AS di Singapura dengan melibatkan Singapura, yang terbatas dalam ruang dan sumber daya alam, dalam peran kemitraan regional dalam isu-isu ekonomi biru, mulai dari pengiriman hijau dan energi terbarukan hingga desalinasi dan keamanan pangan berbasis laut.
Lokakarya ini harus berlangsung minimal lima dan maksimal enam hari, termasuk hari perjalanan (dengan perjalanan internasional masuk dan keluar dari bandara Changi Singapura). Akomodasi dan tempat konferensi harus di Batam dengan sebagian besar sesi lokakarya berlangsung di Batam, tetapi kunjungan sehari ke Singapura dan area lain di sekitar Batam untuk mengeksplorasi perikanan berkelanjutan, energi biru, atau inisiatif pelabuhan hijau seperti koridor pengiriman hijau AS-Singapura dapat dimasukkan. Program ini juga dapat mencakup pertemuan dan aktivitas di Singapura pada saat kedatangan atau sebelum keberangkatan. Perjalanan ke dan dari Batam harus menggunakan layanan feri berkecepatan tinggi.
Lokakarya ini akan mengumpulkan 60 anggota YSEALI dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste yang memiliki minat pada teknologi energi yang baru muncul, pengembangan ekonomi pesisir, pengembangan lingkungan, ilmu lingkungan, teknologi hijau, konservasi laut, kesetaraan sosial, vitalitas ekonomi, dan kemampuan memimpin. Proposal juga dapat mencakup partisipasi jaringan Pemimpin Muda Pasifik (YPL) untuk menciptakan sinergi antara komunitas yang bekerja pada isu-isu ekonomi biru di seluruh Asia Tenggara dan Pasifik.
Para pemimpin YSEALI akan memiliki kesempatan untuk berbagi ide-ide dan perspektif baru tentang bagaimana memanfaatkan potensi ekonomi biru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan. Lokakarya ini harus mencakup sesi-sesi tentang definisi ekonomi biru, pengenalan inisiatif ASEAN dan negara anggota ASEAN terkait ekonomi biru, kolaborasi regional, dan peluang pendanaan multi-nasional. Lokakarya ini harus melihat isu-isu ekonomi biru dalam masyarakat yang terglobalisasi dan memeriksa pendekatan yang diambil oleh Amerika Serikat dan negara-negara di wilayah ini. Konsep kepemimpinan, memberikan kembali, dan memperkuat identitas Asia Tenggara/ASEAN berdasarkan nilai-nilai bersama dan tantangan bersama harus diintegrasikan ke dalam program.
Pembicara/fasilitator/mentor lokakarya harus merupakan warga negara Amerika Serikat, negara anggota ASEAN, atau Timor Leste.
Lokakarya ini harus mencakup kunjungan ke perusahaan, program terkait pemerintah, atau organisasi non-pemerintah di mana pendekatan inovatif sedang dilakukan untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru.
Proposal harus mencakup kegiatan lanjutan lokakarya seperti pekerjaan kolaboratif virtual, proyek yang didanai melalui hibah kecil, dan/atau bimbingan berkelanjutan. Kegiatan lanjutan ini harus dimasukkan dalam rencana pemantauan dan evaluasi. Lokakarya ini juga harus mencakup komponen budaya atau pelayanan komunitas yang mempromosikan persatuan ASEAN, dan Amerika Serikat sebagai mitra ASEAN.
Penerima diharapkan untuk mengembangkan materi silabus dan program acara dengan biografi peserta dan pembicara, serta merancang spanduk, latar belakang, dan materi cetak lainnya. Penerima diharapkan untuk merancang strategi keterlibatan digital untuk peserta lokakarya dan audiens media sosial, termasuk video langsung atau keterlibatan online langsung selama program berlangsung.
Proposal harus mencakup kegiatan lanjutan lokakarya seperti pekerjaan kolaboratif virtual, proyek yang didanai melalui hibah kecil, atau bimbingan berkelanjutan. Kegiatan lanjutan ini harus dimasukkan dalam rencana pemantauan dan evaluasi.
Proposal harus mencakup survei pra dan pasca lokakarya untuk mengukur efektivitas keseluruhan lokakarya serta perubahan pengetahuan peserta tentang topik lokakarya.
Tidak ada situs web baru yang khusus untuk acara ini yang harus dibuat atau diluncurkan. Biaya domain, hosting, dan pembuatan tidak akan ditanggung.